Jumat, 30 November 2012

terjemahan lichenophyta


Lichenophyta
(Lichens)
Lichens are living creatures that are resistant to drought in a long time. At the time of dryness and sunburn continuously, moss will be dry, but not dead. At the time of rain, lichens grow back.
Common traits
·                     Moss crust life as epiphytic on trees
·                     Talusnya slow growth. In 1 year talusnya growth of less than 1 cm.
·                     Moss crust constitute symbiosis between mushrooms and algae.
·                     Pioneer plants.
·                     Lichens can live in any height.
·                     There are celled one and There were colonized.
Habitat
Common lichens growing on soil, tree branches, on the rocks
The types of lichen that live in the rocks on the dry wrinkled up regardless base but these organisms do not die and just be in life
Reproduction
Through asexual reproduction may, vegetative, and sexual.
·                     Reproduction in Sell ​​aseks Her umu m do by type Fructiose Lichen.
Lichen Fructiose can easily perform fragmentation.
Most of the fragmentation is done during the dry season.
Lichenes that reproduce by vegetative means, as follows
1.                    Some Talus separated self later will evolve be individual new.
2.                    Breeding through soredia. Soredia is group cells algae are split be veiled by hyphae-hyphae Fungi. Soredia this often form in section special of the talus that have clear boundaries namely sorala.
3.                    Breeding with Fungi spores are only produce Lichenes new if the Fungi can finding a suitable partner algae.  
Breeding sexually
Breeding sexually:
generally occurs in Basidiolichen.
Breeding with the spores produced by the hyphae-hyphae Fungi are then met by a suitable algal partner there will be sexual fusion and meiosis.
According to the form of growth
·                     Talus lichenes can differentiate an advanced four:
1.                    Crustose: crust in the form attached to the substrate
2.                    Foliose: like a leaf blade
3.                    Squamulose: like scales
4.                    Fruticose: cylindrical branched erect or mengantung  
Crustose
lichen belonging krustosa have a form attached horizontally on the substrate, has no such rizin crust .. Liken this kind of difficult to separate from the substrate. Grow on tree bark. Shaped like a small scribble on a dead tree trunk. Examples of lichen belonging krustosa is Graphic
Foliosa
Foliosa, lichen which tegolong foliosa has a body shape like a leaf, flat, broad, wrinkled or bumpy. Thallus with the piece is easily separated from the substrate. Forming patches on rocks, walls and tropical tree bark. Attached to the lower surface of the substrate and the top surface is where photosynthesis. This species grows to a diameter reaches 15-40 cm in a favorable environment. Liken this foliosa form attached to the substrate via rizin. Examples foliosa is shaped lichen Parmelia
Frutikosa,
Frutikosa, Liken frutikosa classified as cylindrical in shape or branched ribbon. Lichen grows upright or hanging like a shrub. Growing attached to the substrate by one or more roots. Some types of moss has a content of antibiotics and anti-cancer. Life hung in the air, attached to trees in the mountains Examples of this type is the lichen Usnea
role moss crust for Human Life

Lichens can be used by humans as a drug maker, to taste and aroma, an indicator of air pollution, the pigment can be used as a litmus paper or pH indicator dyes, and in the rocks can be melapukkan rock lichens as initial soil formation.

makalah echinodermata


ZOOLOGI INVERTEBRATA
(FYLUM ECHINODERMATA)


                        NAMA ANGGOTA KELOMPOK 5 :
1.     GRACEANY P.S PANDIE
2.    ASNI RAMBU DAI
3.   DEDY TABUN
4.  NOVY PADJI LOMI
5.   ANASTASIA J. KWUTA
SEMESTER : III ( TIGA )


PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2012
KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah Filum Echinodermata.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas dari mata kulia Zoologi Invertebrata.

Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya,, aminn.




                                                                                                Rabu,31 Oktober 2012







DAFTAR ISI


KATA PENGANTAR....................................................................
DAFTAR ISI...................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................
1.1  Latar Belakang..........................................................................
1.2  Tujuan......................................................................................
BAB II PEMBAHASAN................................................................
2.1 Pengertian Echinodermata.........................................................
2.2 Ciri – Ciri Tubuh.......................................................................
2.3 Anatomi dan struktur tubuh......................................................
2.4 Cara hidup dan habitat
2.5 Sistem Gerak.............................................................................
2.6 Sistem Reproduksi.....................................................................
2.7 Sistem Pencernaan.....................................................................
2.8 Sistem Pernapasan dan ekskresi................................................
2.9 Sistem Peredaran darah dan Sistem Syaraf...............................
3.0 Klasifikasi..................................................................................
3.1 Peran Echinodermata Bagi Manusia..........................................
BAB III PENUTUP........................................................................
3.1 Kesimpulan................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................  


I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bintang laut dan sebagian besar echinodermata (dari bahasa Yunani echin,”berduri” dan derma,”kulit”) adalah hewan sesil atau hewan yang bergerak lamban dengan simetri radial sebagai hewan dewasa.
Keistimewaan Echinodermata adalah memiliki tubuh (organ tubuh) lima atau kelipatannya.Bagian internal dan eksternal hewan itu menjalar dari tengah atau pusat, seringkali berbentuk lima jari-jari. Kulit tipis menutupi eksoskeleton yang terbuat dari lempengan keras. Sebagian besar hewan echinodermata bertubuh kasar karena adanya tonjolan kerangka dan duri yang memiliki berbagai fungsi. Yang khas dari echinodermata adalah system pembuluh air (water vascular system) atau disebut ambilakral dimana Sistem ini digunakan untuk bergerak, bernafas, atau untuk membuka mangsanya , suatu jaringan saluran hidrolik yang bercabang menjadi penjuluran yang disebut kaki tabung (tube feet) yang berfungsi sebagai lokomosi, makan, dan pertukaran gas, dan Ciri umum lainnya adalah pada waktu masih larva tubuhnya berbentuk bilateral simetri. Sedangkan setelah dewasa bentuk tubuhnya menjadi radial simetri.
Reproduksi seksual anggota filum echinodermata umumnya melibatkan individu jantan dan betina yang terpisah dan membebaskan gametnya ke dalam air laut. Diantara 700 atau lebih anggota filum echinodermata, semuanya adalah hewan laut, dibagi menjadi enam kelas : Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea (bulu babi dan sand dollar), Crinoidea (lili laut dan bintang bulu), Holothuroidea (timun laut). Kelas-kelas itulah, serta ordo-ordo tiap kelaslah yang akan menjadi pokok pembahasan kita sekaligus kita dapat mengetahui peranan echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak kerugian yang ditimbulkannya.



1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu sebagai berikut:
1.      Untuk menjelaskan berbagai macam kelas pada filum Echinodermata, serta ordo-ordo yang mewakilinya;
2.      Untuk menjelaskan karakteristik filum echinodermata secara umum;
3.      Untuk menjelaskan bagian-bagian tubuh filum ini yang ditinjau dari segi anatomi dan struktur tubuh, sistem gerak, sistem reproduksi, sistem pencernaan, sistem pernafasan dan respirasinya, serta sistem peredaran darah dan sistem syarafnya;
4.      Menjelaskan manfaat atau peranan hewan-hewan yang termasuk ke dalam kelas Echinodermata dalam kehidupan sehari-hari, serta dampak kerugian yang ditimbulkannya.












II. PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Echinodermata
Echinodermata (dalam bahasa yunani, echino = landak, derma = kulit) adalah kelompok hewan triopoblastik selomata yang memilki ciri khas adanya rangka dalam (endoskeleton) berduri yang menembus kulit.
2.2  Ciri-ciri Umum Echinodermata
Berikut ini karakteristik filum echinodermata secara umum:
a.       Semua echinodermata hidup di air laut;
b.      Tubuhnya berbentuk bilateral simetri, sedangkan setelah dewasa bentuk tubuhnya menjadi radial simetri dan memiliki tubuh (organ tubuh) lima atau kelipatannya
c.       Tidak ada kepala;
d.      Tidak bersegmen;
e.       Tubuh memiliki banyak kaki tabung yang befungsi untuk bergerak dan menangkap makanan;
f.       Tubuh ditutupi oleh epidermis yang di sokong oleh skeleton yang tetap dan spina;
g.      Sistem pencernaan sederhana (beberapa di antaranya dilengkapi dengan anus), rongga tubuh bersilia, biasanya luas, di isi dengan/mengandung sel bebas (amoebosit);
h.      Respirasi dengan papulae, kaki tabung atau dengan pohon respirasi;
i.        Jenis kelamin terpisah, gonat besar, fertilisasi eksternal, telur banyak, larva mikroskopik, bersilia, biasanya berenang bebas, mengalami metamorfosis.
j.        Sebagian besar spesies mampu bergerak dengan merangkak dan sangat lambat;
k.      Tampilan khusus anggota filum ini seluruhnya memiliki duri. Tepat dibawah kulitnya, duri dan lempeng kapurnya membentuk kerangka;
l.        Tubuhnya berkembang dalam bidang lima antimere yang memancar dari sebuah cakram pusat dimana mulutnya berada di tengah;
m.    Mereka memiliki sistem peredaran air yang terdiri dari sederet tabung berisi cairan yang dipakai dalam pergerakan;
2.3 Anatomi dan Struktur Tubuh
Anatomi
Badan berbentuk sebagai bintang dan terdiri atas :
·         Satu discus sentralis;
·         Lima radii.
Dataran yang biasanya disebelah bawah, dimana ditengah-tengah discus, terdapat mulut atau actinostoma, ialah dataran oral. Dataran yang disebelah atas disebut aboral.
Skeleton terdiri atas laminae yang tersusun rapat. Laminae ini disebut juga ossicula. Mereka terletak diantara dua lapisan jaringan pengikat daidalam dinding badan. Diantara isscula terdapat serabut-serabut otot. Diantara mereka juga terdapat pori kecil yaitu pori dermal. Pada dataran aboral, pada ossicula berpangkal spinae. Diantara spinae tersebut ada yang dapat digerakkan.
Pada dataran oral satu radius ada sulcus ambulacralis. Sulcus ambulacralis ini dibentuk oleh dua baris ossicula amburaclis. Satu ossiculum dari satu baris bersendi dengan satu ossulum dari baris yang lain sehingga besarnya sudut yang dibentuk oleh kedua ossicula itu dapat berubah.
Struktur Tubuh
Permukaan Echinodermata umumnya berduri, baik itu pendek tumpul atau runcing panjang. Duri berpangkal pada suatu lempeng kalsium karbonat yang disebut testa. Sistem saluran air dalam rongga tubuhnya disebut ambulakral. Ambulakral berfungsi untuk mengatur pergerakan bagian yang menjulur keluar tubuh, yaitu kaki ambulakral atau kaki tabung ambulakral. Kaki ambulakral memiliki alat isap.
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus, dan anus. Pertukaran gas terjadi melalui insang kecil yang merupakan pemanjangan kulit. Sistem sirkulasi belum berkembang baik. Echinodermata melakukan respirasi dan makan pada selom. Sistem saraf Echinodermata terdiri dari cincin pusat saraf dan cabang saraf. Echinodermata tidak memiliki otak.
2.4 Cara hidup dan Habitat
            Echinodermata merupakan hewan yang hidup bebas. Makanannya adalah kerang, plankton, dan organisme yang mati. Habitatnya didasar air laut, didaerah pantai hingga laut dalam.
2.5 Sistem Gerak
Sistem ini berfungsi untuk bergerak, bernafas atau membuka mangsa. Pada hewan ini air laut masuk melalui lempeng dorsal yang berlubang-lubang kecil (madreporit) menuju ke pembuluh batu. Kemudian dilanjutkan ke saluran cincin yang mempunyai cabang ke lima tangannya atau disebut saluran radial selanjutnya ke saluran lateral. Pada setiap cabang terdapat deretan kaki tabung dan berpasangan dengan semacam gelembung berotot atau disebut juga ampula. Dari saluran lateral, air masuk ke ampula. Saluran ini berkahir di ampula.
Jika ampula berkontraksi, maka air tertekan dan masuk ke dalam kaki tabung. Akibatnya kaki tabung berubah menjulur panjang. Apabila hewan ini akan bergerak ke sebelah kanan, maka kaki tabung sebelah kanan akan memegang benda di bawahnya dan kaki lainnya akan bebas. Selanjutnya ampula mengembang kembali dan air akan bergerak berlawanan dengan arah masuk. Kaki tabung sebelah kanan yang memegang objek tadi akan menyeret tubuh hewan ini ke arahnya. Begitulah cara hewan ini bergerak. Di samping itu hewan ini juga bergerak dalam air dengan menggunakan gerakan lengan-lengannya.
2.6 Sistem Reproduksi
Echinodermata mempunyai jenis kelamin terpisah, sehingga ada yang jantan dan betina. Fertilisasi terjadi di luar tubuh, yaitu di dalam air laut. Telur yang telah dibuahi akan membelah secara cepat menghasilkan blastula, dan selanjutnya berkembang menjadi gastrula. Gastrula ini berkembang menjadi larva. Larva atau disebut juga bipinnaria berbentuk bilateral simetri. Larva ini berenang bebas di dalam air mencari tempat yang cocok hingga menjadi branchidaria, lalu mengalami metamorfosis dan akhirnya menjadi dewasa. Setelah dewasa bentuk tubuhnya berubah menjadi radial simetri.
2.7 Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan makanan hewan ini sudah sempurna. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang posisinya berada di bawah permukaan tubuh. Kemudian diteruskan melalui faring, ke kerongkongan, ke lambung, lalu ke usus, dan terakhir di anus. Anus ini letaknya ada di permukaan atas tubuh dan pada sebagian Echinodermata tidak berfungsi. Pada hewan ini lambung memiliki cabang lima yang masing-masing cabang menuju ke lengan. Di masing-masing lengan ini lambungnya bercabang dua, tetapi ujungnya buntu.
2.8 Sistem Pernafasan dan Ekskresi
Echinodermata bernafas menggunakan paru-paru kulit atau dermal branchiae (Papulae) yaitu penonjolan dinding rongga tubuh (selom) yang tipis. Tonjolan ini dilindungi oleh silia dan pediselaria. Pada bagian inilah terjadi pertukaran oksigen dan karbondioksida. Ada pula beberapa jenis Echinodermata yang bernafas dengan menggunakan kaki tabung. Sisa-sisa metabolisme yang terjadi di dalam sel-sel tubuh akan diangkut oleh amoebacyte (sel-sel amoeboid) ke dermal branchiae untuk selanjutnya dilepas ke luar tubuh.
2.9 Sistem Peredaran Darah dan Sistem Syaraf
Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Echinodermata umumnya tereduksi, sukar diamati. Sistem peredaran darah terdiri dari pembuluh darah yang mengelilingi mulut dan dihubungkan dengan lima buah pembuluh radial ke setiap bagian lengan.

Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri dari cincin saraf dan tali saraf pada bagian lengan-lengannya .
3.0 Klasifikasi Kelas-kelas Echinodermata
1. Asteroidea ( Bintang Laut )
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a.       Bentuk tubuh seperti bintang dan pentagonal;
b.      Bagian tubuh disebut discus sentralis dan 5 radii atau lengan;
c.       Pangkal lengan membesar yang makin kecil dan ujung meruncing;
d.      Setiap lengan terdapat lanjutan coelom dan alat-alat dalam ;
e.       Permukaan aboral ada spina (duri tumpul), yang disekitarnya ada papulae;
f.       Rahang dapat membuka dan menutup dan fungsi rahang untuk pembersih debris dan perangkap mikroorganisme;
g.      Tentakel peraba pada tiap ujung lengan, sifatnya lunak dan berbintik matasensitive cahaya;
h.      Saluran pencernaan sempurna dan pendek;
i.        Respirasi dengan dermal branchia dan kaki tabung;
j.        Badan tiadmen dekat saluran cincin mulut membentuk sel amoebasit yangberfungsi membawa sisa metabolisme keluar tubuh;
k.      Sistem saraf terdiri atas cincin saraf dan tali- tali saraf
Asteroidea merupakan spesies Echinodermata yang paling banyak jumlahnya, yaitu sekitar 1.600 spesies. Asteroidea juga sering disebut bintang laut. Contoh spesies ini adalah Acanthaster sp., Linckia sp., dan Pentaceros sp. Tubuh Asteroidea memiliki duri tumpul dan pendek. Duri tersebut ada yang termodifikasi menjadi bentuk seperti catut yang disebut Pediselaria. Fungsi pediselaria adalah untuk menangkap makanan serta melindungi permukaan tubuh dari kotoran. Pada bagian tubuh dengan mulut disebut bagian oral, sedangkan bagian tubuh dengan lubang anus disebut aboral. Pada hewan ini, kaki ambulakral selain untuk bergerak juga merupakan alat pengisap sehingga dapat melekat kuat pada suatu dasar. Anggota Asteroidea memiliki kemampuan regenerasi yang sangat besar.Setiap bagian lengannya dapat beregenerasi dan bagian cakram pusat yang rusak dapat diganti.Asteroidea merupakan hewan dioseus, organ kelamin berpasangan pada setiap lengan, dan fertilisasi terjadi di luar tubuh.
Sistem ambulakral pada Asteroidea terdiri dari :
a.       Madreporit, yaitu lubang tempat masuknya air;
b.      Saluran batu;
c.       Saluran cincin disekitar mulut;
d.      Saluran radial ke setiap lengan;
e.       Saluran lateral yang bermuara di kaki tabung dekat ampula
Fungsi sistem ambulakral adalah :
a.       Untuk melekatkan diri pada sesuatu;
b.      Untuk bergerak;
c.       Untuk menangkap mangsa
Gambar dari Bintang Laut :
2. Ophiuroidea ( Bintang ular laut )
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a.       Tubuh pipih dengan discus sentralis bersegi lima atau bulat;
b.      Lengan biasanya lima, ramping, halus, sama besar dan fleksibel;
c.       Tidak ada lekuk ambulakral;
d.      Tidak ada pedicellaria;
e.       Larva pluteus yang berenang bebas;
f.       Sistem ambulakral : pedia tanpa ampula dan batil pengisap, lima pasang podia dekat mulut berguna untuk memasukkan makanan ke mulut. Ophiuroidea terdiri dari 2.000 spesies, contohnya adalah bintang ular (Ophiothrix). Ophiuroidea (dalam bahasa yunani, ophio = ular) berbentuk seperti asteroidea, namun lengannya lebih langsing dan fleksibel.Cakram pusatnya kecil dan pipih dengan permukaan aboral (dorsal) yang halus atau berduri tumpul. Ophiuroidea tidak memiliki pediselaria. Cakram pusat berbatasan dengan lengan-lengannya. Hewan ini pun juga dapat beregenerasi.
Gambar bintang mengular :
                  
3. Echinoidea ( Bulu babi )
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a.       Tubuhnya berbentuk  bulat atau oval tanpa lengan;
b.      Tubuh ditutupi oleh cangkang endoskeleton dari lempeng kalkareus yang rapat, tertutup pula oleh spina (duri) yang dapat digerakkan atau Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang;
c.       Podia (kaki tabung) keluar dari lubang dari lempeng ambulakral yang berfungsi untuk pergerakan;
d.      Mulut di oral yang dikelilingi peristomium yang bersifat membrane;
e.       Anus aboral dikelilingi periproct bersifat membrane;
f.       Lekuk/celah ambulakral tidak ada;
g. Pedicellaria bertangkai dengan 3 japits
Echinoidea berbentuk bola atau pipih, tanpa lengan. Echinoidea yang berbentuk bola misalnya bulu babi (diadema saxatile) dan landak laut (Arabcia punctulata). Permukaan tubuh hewan ini berduri panjang. Echinoidea memilki alat pencernaan khas, yaitu tembolok kompleks yang disebut lentera aristoteles.Fungsi dari tembolok tersebut adalah untuk menggiling makanannya yang berupa ganggang atau sisa-sisa organisme. Echinoidea yang bertubuh pipih misalnya dolar pasir (Echinarachnius parma). Permukaan sisi oral tubuhnya pipih, sedangkan sisi aboralnya agak cembung. Tubuhnya tertutupi oleh duri yang halus dan rapat.Durinya berfungsi untuk bergerak, menggali, dan melindungi permukaan tubuhnya dari kotoran. Kaki ambulakral hanya terdapat di sisi oral yang berfungsi utuk mengangkut makanan.
Gambar Bulu babi :
       
4. Holothuroidea ( Teripang / Timun Laut )
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a.       Tubuh simetri bilateral, biasanya memanjang;
b.      Mulut terletak pada satu ujung dan anus pada ujung lain (posterior);
c.       Dekat mulut ada tentakel;
d.      Tidak ada spina (duri) dan pedicellaria;
e.       Podia (kaki tabung) ada, untuk pergerakan;
f.       Jenis kelamin terpisah;
g.      Respirasi dengan pohon respirasi;
h.      Saluran pencernaan berbentuk panjang dan berliku- liku;
i.        Kelenjar gonat berupa berkas tubulus tunggal atau berpasangan;
j.        Bergerak dengan bantuan kaki buluh dan kontraksi otot .
k.      Tidak memiliki lengan .
Hewan ini tidak berlengan dan anus terdapat pada kutub yang berlawanan dari tubuhnya. Daerah ambulakral dan inter-ambulakral tersusun berselang-seling di sepanjang tubuhnya. Alur ambulakral tertutup, madreporit terdapat di rongga tubuhnya. Sebagian kaki ambulakral termodifikasi menjadi tentakel oral. Sistem respirasinya disebut pohon respirasi, karena sistem tersebut terdiri dari dua saluran utama yang bercabang pada rongga tubuhnya. Keluar dan masuknya air melalui anus.
Gambar Teripang Laut :
5. Crinoidea ( Lili laut )
Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu sebagai berikut:
a.       Tubuh bentuk bunga lilia, hidup dilaut dalam dan dangkal;
b.      Tubuh terdiri atas mangkuk, disebut calyx, dan tutup oral atau disebut tegmen dan struktur bercabang lima atau kelipatannya;
c.       Mulut di sebelah anus;
d.      Lekuk ambulakral terbuka, ada madreporit, spina, dan pedicellaria;
e.       Lengan-lengan dapat digerakkan, umumnya bercabang-cabang, biasanya berjumlah lima atau sepuluh atau tanpa spina
Hewan ini berbentuk seperti tumbuhan. Crinoidea terdiri dari kelompok yang tubuhnya bertangkai dan tidak bertangkai. Kelompok yang bertangkai dikenal sebagai lili laut, sedangkan yang tidak bertangkai dikenal sebagai bintang laut berbulu. Contoh lili laut adalah Metacrinus rotundus dan untuk bintang laut berbulu adalah Oxycomanthus benneffit dan Ptilometra australis. Lili laut menetap di kedalaman 100 m atau lebih. Sedangkan yang berbulu hidup di daerah pasang surut sampai laut dalam. Kedua kelompok tersebut memiliki oral yang menghadap ke atas. Lengannya yang berjumlah banyak mkengelilingi bagian kaliks (dasar tubuh). Pada kaliks terdapat mulut dan anus.Jumlah lengan kelipatan lima dan mengandung cabang-cabang kecil yang disebut pinula. Sistem ambulakral tidak memiliki madreporit dan ampula. Crinoidea adalah pemakan cairan, misalnya zooplankton atau partikel makanan.
Gambar Lili laut :
3.0 Manfaat atau peran Echinodermata serta dampak kerugiannya
Echinodermata memiliki beberapa manfaat bagi kehidupan manusia maupun ekosistem di laut.
Berikut manfaat hewan ini bagi manusia dan ekosistem laut yaitu:
1.    Telur landak laut (Arbacia punctulata) yang banyak dikonsumsi di jepang;
2.     Keripik dari timun laut yang banyak dijual di Sidoarjo, Jawa timur;
3.     Mentimun laut setelah dikeringkan dijadikan bahan sup atau dibuat kerupuk;
4.    Telur bulu babi dapat dimakan;
5.    Bahan penelitian mengenai fertilisasi dan perkembangan awal. Para ilmuwan biologi    sering menggunakan gamet dan embrio landak laut;
Adapun kerugian yang ditimbulkan akibat adanya hewan-hewan Echinodermata yaitu:
1.      Dianggap merugikan oleh pembudidaya tiram mutiara dan kerang laut karena bintang Echinodermata merupakan predator hewan-hewan budidaya tersebut;
2.      Bulu babi dan landak laut bisa sangat merugikan bagi para turis yang ingin menikmati olahraga air, karena duri bulu babi dan landak laut yang beracun bisa menyebabkan kematian jika tidak ditangani secara cepat;
3.      Juga ada diantara jenis bintang laut yang memakan binatang karang sehingga banyak yang mati; dsb














BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah diuraikan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Echinodermata diklasifikasikan dalam lima kelas besar yaitu: Asteroidea (bintang laut), Ophiuroidea (bintang mengular), Echinoidea (bulu babi), Crinoidea (lili laut ) dan Holothuroidea (timun / teripang laut).
2. Pembahasan yang telah diuraikan di atas menjelaskan salah satunya terkait dengan karakteristik dan ciri-ciri umum filum ini, anatomi dan struktur tubuh, morfologi, ekologi, sistem reproduksi, sistem gerak, sistem syaraf, sistem pencernaan, serta sistem peredaran darahnya.
3. Filum Echinodermata memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia dan keberlangsungan hidup ekosistem air laut, serta dapat pula merugikan.